1. PANDANGAN HIDUP DAN IDEOLOGI
1a. Pengertian Pandangan Hidup.
Pandangan Hidup artinya pendapat atau pertimbangan itu
merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu
dan tempat hidupnya. Pandangan Hidup itu bersifat kodrati , oleh karena itu
Pandangan Hidup menentukan masa depan seseorang dan pandangan hidup adalah
suatu hal yang dijadikan sebagai pedoman hidup.
Macam – Macam Sumber Pandangan Hidup.
a. Pandangan Hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan
hidup yang mutlak kebenarannya
b. Pandangan Hidup yang berupa ideologi yang di sesuaikan
dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
c. Pandangan Hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang
relatif kebenarannya
Pengertian Ideologi
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi
sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk
mendefinisikan “sainstentang ide“. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang
komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung),
secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah
filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh
kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama dibalik
ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif.
Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide)
yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti
politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi
walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.(definisi
ideologiMarxisme).-wikipedia
Hak Ideologi terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Ideologi Hukum , yaitu rincian dari keseluruhan orang dan
masyarakat yang dapat memberikan dasar atau legistimasi bagi keberadaan lembaga
– lembaga yang akan datang .
2. Ideologi Politik , yaitu Himpunan dari nilai – nilai ide
, norma – norma , kepercayaan dan
keyakinan yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang atas dasar dan problema
politik yang di hadapinya dan yang menentukan tingkah laku politiknya.
Contoh Kasusnya :
Dalam hal ini kita dapat mengambil contoh kasus misalkan ada
seorang mahasiswa yang sedang menjalankan kuliah di salah satu universitas . ia
mempunyai pandangan hidup bahwa ia harus bisa menyelesaikan kuliah tepat pada
waktunya. dengan begitu ia harus mempersiapkan mental dan juga fisiknya , agar
kegiatan kuliahnya berjalan lancar. tak lupa ia juga harus belajar dengan giat
, agar nilai – nilainya dapat tercapai dengan baik. dan hal itu di jadikannya
pedoman hidup agar selalu giat dan pantang menyerah.
1b. Cita – Cita
Pengertian Cita – Cita
Pandangan Hidup terdiri atas cita – cita , kebajikan
dan sikap hidup. Cita-cita adalah
keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Setiap orang
pasti memiliki cita – citanya masing – masing. Tidak ada orang hidup tanpa cita
– cita , tanpa berbuat kebajikan , dan tanpa sikap hidup. Cita – Cita tak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia , karena tanpa cita – cita berarti manusia
tanpa dinamika. Tak ada dinamika berarti tak ada kemajuan dan hidup asal hidup
saja.
Contoh Cita – Cita
Cita – Cita adalah keinginan , harapan atau tujuan yang
selalu ada dalam pikiran. dan pastinya setiap orang mempunyai cita – cita yang
ingin di wujudkan di masa depannya. ada yang bercita – cita menjadi doktor ,
guru , polisi dan bahkan ada juga yang bercita – cita menjadi seorang pemadam
kebakaran. salah satu contoh cita – cita seseorang misalnya menjadi guru,
karena ia menyukai dunia pendidikan sejak kecil dan senang untuk berbagi ilmu ,
ia bercita – cita menjadi seorang guru. karena tidak bisa di pungkiri lagi ,
profesi sebagai guru adalah salah satu pekerjaan yang mulia . tetapi hal itu
tidak mudah di dapatkan , pastinya ada usaha dan perjuangan tersendiri untuk
mencapai cita – cita yang kita inginkan.
Contoh Kasusnya :
Misalnya ada seorang anak yang menyukai pelajaran
pengetahuan alam semenjak kecil, lama
kelamaan anak tersebut mempunyai cita – cita ingin menjadi seorang ilmuan.
pastinya hal tersebut tidak mudah di dapatkan , butuh adanya proses dan juga
usaha agar cita – citanya tercapai. oleh karena itu , anak tersebut harus rajin
belajar dan lebih mendalami hal yang menyangkut dengan cita -citanya yaitu
sebagai ilmuan.
1c. Kebajikan
Pengertian Kebajikan
Kebajikan adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati
kita , suara hati masyarakat dan hukum Tuhan. Kebajikan berarti berlaku sopan ,
santun , berbahasa baik bertingkah laku baik dan ramah terhadap siapapun ,
berpakaian sopan agar tidak merangsang bagi yang melihatnya. Baik – Buruknya kebajikan dan ketidakbajikan
menimbulkan daya kreativitas bagi para seniman. Banyak hasil seni lahir dari
imajinasi kebajikan dan ketidakbajikan. Namun ada pula kebajikan semu , yaitu
kejahatan yang berselubung kebajikan. kebajikan semu ini sangat berbahaya
karena pelakunya orang – orang munafik , yang bermaksud mencari keuntungan diri
sendiri.
Makna Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan
kebaikan pada hakikatnya sama dengan perbuatan moral,perbuatan yang sesuai
dengan norma – norma agama atau etika. Manusia berbuat baik , karena menurut
kodratnya menusia itu baik , makhluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya
manusia cenderung berbuat baik.
Faktor – Faktor yang menentukan tingkah laku seseorang ada 3
yaitu ,
1. Faktor Pembawaan (Heriditas) yaitu , faktor yang telah
ditentukan semenjak masih berada dalam kandungan.
2. Faktor Lingkungan ( Environment )
3. Faktor Pengalaman khas yang pernah diperoleh
Contoh Kasusnya :
Kebajikan adalah perbuatan yang baik dan sesuai dengan norma
– norma agama atau etika . kebajikan dapat ditemukan disetiap diri manusia ,
contohnya dalam hal tolong menolong antar sesama. misalkan ada seseorang yang
membutuhkan pertolongan, dan sebagai seseorang yang mempunyai kebajikan
pastinya kita akan menolong orang yang memang membutuhkan bantuan dan
lakukanlah hal itu tanpa mengaharapkan pujian ataupun balasan yang setimpal.
1d. Usaha / Perjuangan
Pengertian Usaha / Perjuangan
Usaha / Perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita
– cita. sebagian hidup manusia adalah usaha / perjuangan, dan perjuangan untuk
hidup sudah menjadi kodrat manusia. tanpa adanya usaha / perjuangan , hidup
manusia tidak akan sempurna. apabila ia bercita – cita menjadi seorang ilmuan ,
maka ia harus rajin belajar dan berusaha agar cita – citanya tercapai. Kerja
keras dapat dilakukan dengan menggunakan otak / ilmu dan juga jasmani / tenaga.
Kerja keras pada dasarnya menghargai ,
meningkatkan harga , dan martabat manusia. sebaliknya , pemalas membuat manusia
miskin , melarat dan berarti menjatuhkan
harkat dan martabatnya sendiri. Santai dan beristirahat ada waktunya dan
manusia mengatur waktunya.
Contoh Kasusnya :
Misalkan ada seorang pedagang kaki lima yang baru membuka
usaha dagangnya. ia bercita – cita ingin menjadi orang yang sukses dan
kaya , hal itu memerlukan usaha /
perjuangan. orang yang ingin berusaha tidak boleh mengeluh selama
menjalankannya. karena menggapai cita – cita tidak semudah membalikan telapak
tangan, butuh usaha / perjuangan dan juga jerih payah yang besar. sehingga kita
mendapatkan hasil yang setimpal dari usaha kita tersebut. pedagang tersebut
harus berusaha , apabila ia ingin suatu saat nanti ia menjadi pengusaha yang
sukses. karena semua hal membutuhkan proses dan langkah – langkah yang ditempuh.
1e. Keyakinan atau Kepercayaan
Menurut Pro. Dr. Harun Nasution ada 3 aliran filsafat yaitu
:
1. Aliran Naturalisme
Yaitu aliran ini berintikan spekulasi , mungkin ada Tuhan
dan mungkin tidak ada Tuhan. Jika kita yakin Tuhan itu ada , maka kita katakan Tuhan ada . Bagi yang
tidak yakin , dikatakan Tuhan tidak ada yang ada hanya natur. Bagi yang percaya
Tuhan , Tuhan adalah kekuasaan tertinggi . apabila aliran naturalisme ini
dihubungkan dengan pandangan hidup , maka keyakinan manusia itu bermula dari
Tuhan. pandangan hidup yang dilandasi keyakinan bahwa Tuhan adalah kekuasaan
tertinggi , yang menentukan segala – galanya disebut pandangan hidup religius.
sebaliknya , apabila manusia tidak mengakui adanya Tuhan , natur adalah kekuatan tertinggi , maka
keyakinan itu bermula dari kekuatan natur.
2. Aliran Intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika/akal. Dengan akal manusia
berpikir. Mana yang benar menurut akal itulah yang baik, walaupun bertentangan
dengan kekuatan hati nurani. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan pikir(akal)
kebajikan itu dapat dicapai dengan sukses. Dengan akal diciptakan
teknologi.Akal aliran ini dari bahasa Arab, artinya kalbu, yang berpusat di
hati sehingga timbul istilah “hati nurani”, artinya daya rasa. Dibarat hati
nurani ini menipis justru yang menonjol adalah akal yaitu logika berpikir.
Karena itu aliran ini banyak dianut dikalangan barat. Di timur orang
mengutamakan hati natural, yang baik menurut akal belum tentu baik menurut hati
nurani.
3. Aliran Gabungan
Dasar aliran ini ialah kekuaan aib da juga akal. Kekuatan
gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai
dasar keyakinan. Sedangkan sesuatu dinilai dengan akal, baik sebagai logika
berpikir maupun sebagai rasa(hati nurani). Jadi apa yang benar menurut logika
berpikir juga dapat diterima oleh hati nurani.
Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka
akan timbul dua kemungkinan pandangan hidup. Apabila keyakinan lebih berat
didasarkan pada logika berpikir, sedangkan hati nurani dinomor duakan, kekuatan
gaib dari Tuhan diakui adanya tetapi tidak menentukan.
Pengertian Keyakinan dan Kepercayaan
Keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia
saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai
kebenaran. Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang
tidak selalu benar atau, keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran. jika
keyakinan tidak ada maka keraguan akan muncul, dan kesalahan akan sering kali
menghalangi. keyakinan sangat penting dalam kehidupan seperti keyakinan dalam
memeluk agama.sedangkan kepercayaan adalah suatu keadaan psikologis pada saat
seseorang menganggap suatu premisi benar. jika kita yakin dalam satu hal maka
kepercayaan akan muncul, keyakinan dan kepercayaan sangan berdampingan dalam
hidup.
Contoh Kasusnya :
Contoh kasus untuk keyakinan , bisanya menyangkut dengan
agama yang di yakini oleh seseorang. contohnya misalkan ada seorang anak yang
memilih agama yang di yakininya. hal itu semata – mata bukan karena pengaruh
orang lain , tetapi karena ia menyakini bahwa keyakinannya akan menuntunnya
menjadi pribadi yang lebih baik , setiap orang berhak menentukan keyakinannya .
tetapi kita juga harus menghargai keyakinan masing – masing orang , karena
bagaimanapun semua manusia dimata Yang Maha Kuasa adalah sama. sedangkan
kepercayaan adalah suatu keyakinan dalam diri kita dalam melakukan sesuatu.
misalnya ketika seorang penyanyi , hendak bernyanyi di panggung. hal itu
membutuhkan kepercayaan agar ia dapat menyanyikan lagu tersebut dengan baik
,bila ia percaya bahwa ia bisa. maka hasilnya pun tidak akan mengecewakan.
1f. Langkah – Langkah berpandangan hidup yang baik
Langkah – Langkah berpandangan hidup yang baik.
MENGENAL : Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia
yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini
mengenal apa itu pandangan hidup.
MENGERTI: Tahan kedua untuk berpandangan hidup yang baik
adalah mengerti. Mengerti disini
dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri.
MENGHAYATI: Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan
hidup adalah menghayati pandangan hidup itu. Dengan menghayati pandangan hidup
kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup
itu sendiri.
MEYAKINI : Meyakini
ini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu
tujuan hidupnya.
MENGABDI : merupakan sesuatu hal yang penting dalam
menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh
dirinya lebih-lebih oleh orang lain.
Contoh Kasusnya :
Dalam menentukan langkah – langkah hidup yang baik ,
diperlukan tahap seperti yang sudah di jelaskan di atas. contoh yang dapat kita
lihat secara langsung adalah hidup kita sendiri, dalam hidup pastinya kita akan
mengenal hal – hal baru yang sebelumnya tidak pernah kita ketahui , lalu kita
akan mengerti bagaimana cara menjalankan hidup kita secara baik , dan
menghayatinya dengan sepenuh hati agar memberikan hasil yang baik. selain itu
kita juga harus meyakini hal yang hendak kita lakukan, agar semua hal yang
sudah dilakukan tercapai dan tak lupa mengabdi sehingga apa yang telah kita
pelajari sebelumnya dapat di terapkan di kehidupan dengan benar.
2. MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
2a. Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah,
keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. sehingga bertanggung jawab adalah
berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, dan
memberikan jawab serta menanggung akibatnya.Tanggung jawab adalah kesadaran
manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di
sengaja.
Makna Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku
perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajibannya. Manusia adalah makhluk pribadi , karena itu
manusia mampunyai tanggung jawab secara
pribadi atas segala perbuatannya. tetapi karena manusia juga makhluk sosial
maka sering kali perbuatan itu menyangkut masyarakat , sehingga manusia pun
harus bertanggung jawab kepada
masyarakat.
Contoh Kasusnya :
Misalkan ada kejadian tabrak lari di jalanan. korban tabrak
lari tersebut luka parah dan harus segera dibawa ke rumah sakit, si penabrak
harus bertanggung jawab atas apa yang
telah ia lakukan. ia harus bertanggung
jawab terhadap keselamatan si korban. karena bagaimanapun kecelakaan itu
terjadi karena si penabrak. akhirnya si penabrak bertanggung jawab dengan membiayai semua pengobatan
korban sampai ia sembuh total.
2b. Macam – Macam Tanggung Jawab
Beberapa Jenis Tanggung Jawab yaitu :
1. Tanggung Jawab terhadap diri sendiri
Tanggung Jawab ini
menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri sebagai
manusia pribadi. Karena merupakan seorang pribadi maka manusia mempunyai
pendapat sendiri , perasaan sendiri ,
angan – angan sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat , perasaan dan angan –
angan tersebut , manusia berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia tidak
luput dari kesalahan , kekeliruan , baik
yang disengaja maupun tidak disengaja.
Contohnya , Tono tetap mengendarai motor ketika hujan deras.
meskipun ia berhati – hati dalam mengendarai motornya , namun nasib baik sedang
tidak bersama Tono ia tidak melihat
bahwa ada lubang di jalanan tersebut sehingga ia terjatuh bersama motornya.
akibatnya ia mengalami kecelakaan dan mendapat luka di sekujur badannya.
Konsekwensinya ia harus tinggal di rumah karena ia tidak dapat berbuat apa –
apa dan itu merupakan bentuk tanggung
jawab Tono atas dirinya sendiri.
2. Tanggung Jawab terhadap Keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil yang terdiri dari
seorang ayah , ibu dan juga anak. setiap anggota keluarga wajib bertanggung
jawab atas keluarganya. Tanggung Jawab ini menyangkut nama baik keluarga , yang
meliputi kesejahteraan , keselamatan , pendidikan dan kehidupan.
Contohnya , Seorang ayah sebagai kepala keluarga mempunyai
tanggung jawab terhadap anak – anaknya. misalnya dalam hal pendidikan. Seorang
ayah wajib bertanggung jawab membiayai
pendidikan anak – anaknya dan juga memberi nafkah kepada keluarganya.
3. Tanggung Jawab terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya , manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan
manusia lain. manusia juga merupakan anggota masyarakat dan mempunyai
tanggung jawab terhadap masyarakat yang
lainnya.
Contohnya , Misalkan Pak Budi terpilih menjadi seorang ketua
RW di lingkungan rumahnya. ia mempunyai tanggung jawab terhadap masyarakat
lainnya , terutama ia harus bertanggung jawab dalam menghadapi masalah –
masalah yang timbul di lingkungannya. dan juga ia harus bertanggung jawab
apabila ada masyarakat yang membutuhkan bantuan.
4. Tanggung Jawab terhadap Bangsa / Negara
Tiap Individu adalah warga negara suatu negara. Dalam
berpikir , bertindak , bertingkah laku manusia terikat oleh norma – norma atau
ukuran – ukuran yang di buat oleh negara . Manusia tidak dapat membuat semaunya
sendiri . Bila manusia bersalah , maka ia harus bertanggung jawab kepada
negara.
Contohnya , seorang pencuri yang dikenal baik di lingkungan
rumahnya. tetapi ia telah mencuri sepeda milik tetangganya. oleh karena itu ia
harus bertanggung jawab atas apa yang
telah ia perbuat.
5. Tanggung Jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukan lah tanpa
tanggung jawab , melainkan untuk mengisi
kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga
manusia tidak bisa lepas dari hukuman – hukuman Tuhan yang dituangkan dalam
berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Sebab dengan mengabaikan
perintah – perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya
dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai
penciptanya , bahkan untuk memenuhi
tanggung jawabnya , manusia perlu pengorbanan.
Contohnya , apabila kita melakukan kebohongan. Hal tersebut
bukan lah hal yang baik untuk dilakukan
, dan terkadang orang yang kita bohongi belum tentu tahu telah di
bohongi. tetapi Tuhan maha mengetahui apa yang dilakukan oleh umatnya ,dan
kebohongan adalah tanggung jawab manusia
secara tidak langsung kepada Tuhan.
Contoh Kasusnya :
Tanggung Jawab dapat di temukan dalam berbagai hal , yang
paling sering kita jumpai misalkan dalam lingkup perkuliahan . seorang ketua
kelas harus bertanggung jawab terhadap
kelasnya. bagaimanapun resikonya , ia harus dapat mengkondisikan kelasnya dalam
kondisi yang tertib dan teratur.
2c. Pengabdian dan Pengorbanan
Pengertian Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran ,
pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan , cinta , kasih sayang ,
hormat atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu
pada hakekatnya adalah rasa tanggung
jawab.
Macam – Macam
Pengabdian
a. Pengabdian Kepada Keluarga
Pada hakikatnya manusia hidup berkeluarga . Hidup
berkeluarga ini didasarkan atas cinta dan kasih sayang. Kasih sayang ini
mengandung pengertian pengabdian dan pengorbanan. Tidak ada kasih sayang tanpa
pengabdian . Bila ada kasih sayang tidak disertai pengabdian , berarti kasih sayang itu palsu atau semu.
b. Pengabdian Kepada Masyarakat
Anggota masyarakat harus mau mengabdi diri kepada
masyarakat. oleh karena nama baik tempat ia tinggal , membawa nama baiknya pula . Bila remaja
masyarakat kampungnya terkenal dengan “remaja berandal” suka berkelahi ,
mengganggu orang , atau merampas hak
orang lain maka bagaimana pun juga ia akan merasa malu.
c. Pengabdian Kepada Negara
Manusia pada hakikatnya adalah bagian dari suatu bangsa atau
warga negara. karena itu seseorang wajib mencintai bangsa dan negaranya. Wujud
Cinta kepada Negara biasanya di wujudkan dalam bentuk pengabdian .
d. Pengabdian Kepada Tuhan
Manusia tidak ada dengan sendirinya , tetapi merupakan
makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada
Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan, itu
merupakan perwujudan tanggung jawabnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Contoh Pengabdian dalam kehidupan sehari – hari.
Contoh yang dapat kita ambil dalam hal ini adalah seorang
Presiden. Seorang Presiden mempunyai tanggung jawab terhadap negara yang ia
pimpin , dan ia juga harus mengatur kesejahteraan masyarakat. Seorang Presiden
mengabdi kepada Negara dan Masyarakat , oleh karena itu apapun yang terjadi
keberadaan seorang presiden sangatlah penting dalam mengatur negara.
Pengertian Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban , artinya memberikan secara
ikhlas baik harta benda , waktu , tenaga , pikiran bahkan mungkin nyawa , demi
cintanya dan ikatannya dengan sesuatu atau demi kesetiaan , kebenaran.
Misalnya , Adi bekerja keras tanpa mengenal lelah , karena
apabila tidak demikian kebutuhan rumah tangganya tidak tercukupi . tiu semua
demi cintanya kepada keluarga. Bekerja keras itu adalah pengorbanan.
Macam – Macam Pengorbanan
Pengorbanan tidak hanya di kategorikan dalam lingkup
Keluarga , Masyarakat dan Bangsa / Negara tetapi juga Pengorbanan karena
kebenaran. Ada peribahasa “berani karena
benar, takut karena salah ” apabila kita benar dan tidak berbohong, maka kita
tidak perlu takut dengan hal yang ada di hadapain kita. misalnya ada seseorang
yang dituduh melakukan korupsi , orang tersebut tetap berani karena ia merasa
bahwa ia memang tidak melakukan korupsi. apabila ia merasa takut , maka itu menunjukan bahwa ada sesuatu yang
di tutupi oleh orang tersebut.
Akibat dari Pengorbanan
Akibat dari pengorbanan tidak selalu berdampak baik terhadap
korbannya. karena pengorbanan adalah merelakan hal – hal yang sebenarnya tidak
mereka inginkan dengan hati yang ikhlas. ada yang kehilangan nyawanya , karena
mengorbankan dirinya untuk orang yang di cintai , ada yang kehilangan hartanya
dan lain – lainnya.
Contoh Pengorbanan
Contohnya adalah Biarawan atau Biarawati (agama katolik)
dengan rela dan ikhlas meninggalkan keduniawian demi cintanya kepada Tuhannya.
ia mengorbankan dirinya dari kenikmatan hidup demi pengabdian kepada agama atau
Tuhan.
Contoh Kasusnya :
Dari beberapa pokok bahasan diatas contoh yang dapat diambil
yaitu dari seorang Pahlawan , ia berjuang demi negara dan ikut serta
bertanggung jawab untuk menciptakan perdamaian di dunia , ia juga mengabdi kepada Negara dan ia rela
mengorbankan dirinya demi kemerdekaan bangsa walaupun nyawa merekalah
taruhannya.
3. MANUSIA DAN KEGELISAHAN
3a. Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak
tenang hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas.
Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram
hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya,
tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan.
Karena itu dalam kehidupan sehari – hari, kegelisahan juga diartikan sebagai
kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan
berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan,
bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.
3b. Sebab – Sebab Orang Gelisah
Apabila kita kaji, sebab – sebab orang gelisah adalah karena
pada hakekatnya orang takut kehilangan hak – haknya. Hal itu adalah akibat dari
suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.
3c. Usaha – Usaha Mengatasi Kegelisahan
Mengatasi kegelisahan ini pertama – tama harus mulai dari
diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita
dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.
Untuk mengatasi kegelisahan yang paling ampuh kita
memasrahkan diri kepada Tuhan. Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya kepada-Nya.
Kita harus percaya bahwa Tuhanlah Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Penyayang dan
Maha Pengampun.
3d. Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata ini
berasal dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang.
Sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari
yang lain atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal – hal yang
berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang
lain.
Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup manusia.
Sebentar atau lama orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan, sudah tentu
dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain.
3e. Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lenggang,
sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman.
Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia.
Lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.
Kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan dapat
disebabkan sikap buruk seperti sombong, angkuh, keras kepala, yang membuat
manusia diasingkan oleh kehidupan sosialnya.
3f. Ketidak Pastian
Ketidak pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak
menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal
– usul yang jelas. Itu semua dapat disebabkan karena pola pikir yang kurang
bisa terfokus (konsentrasi).
Sebagai permisalan ketidak pastian adalah tentang kelulusan
yang terkadang dapat menyebabkan kegelisahan. Lulus dan tidak lulus bisa jadi
faktor yang menentukan status atau karir seseorang dalam hidupnya. Ketidak
pastian dalam memprioritaskan kelulusan suatu jenjang pendidikan dapat
merugikan ataupun membuat karir terancam.
3g. Sebab – Sebab Terjadi Ketidak Pastian
Orang yang tidak bisa berpikir secara teratur, kurang bisa
mengambil kesimpulan. Bila ini terjadi, dalam berpikir manusia selalu menerima
rangsang – rangsang lain, sehingga kadang membuat jalan pikiran semakin menjadi
kacau oleh hal tersebut. Penyebab bisa berupa tanda – tanda obsesi, phobia,
delusi, kehilangan pengertian dan lain sebagainya.
Beberapa sebab orang tidak dapat berpikir dengan pasti ialah
:
Obsesi, merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran
atau perasaan tertentu yang terus menerus. Biasanya tentang hal – hal yang
kurang menyenangkan.
Phobia, ialah rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak
normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab – sebabnya.
Kompulasi, ialah adanya keragu – raguan tentang apa yang
telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tidak disadari melakukan perbuatan
yang serupa berkali – kali.
Histeria, ialah neurosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan
mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak
mampu menguasai diri atau sugesti dari sikap orang lain.
Delusi, menunjukkan pikiran yang mengalami kekacauan, yang
disebakan oleh suatu keyakinan palsu, diluar akal sehat, tidak ada dasar
kenyataan dan tidak sesuai dengang pengalaman.
Halusinasi, ialah khayalan yang terjadi tanpa rangsangan
panca indera maupun dengan sugesti, seperti obat bius atau minuman yang
memabukkan.
Keadaan Emosi, dalam keadaan tertentu seseorang sangat
berpangaruh oleh emosinya. Sikap ini dapat berupa kesedihan menekan, tidak
bernafsu, tidak bersemangat, gelisah, resah, suka mengeluh, tidak mau
berbicara, termenung, menyendiri.
4. MANUSIA DAN HARAPAN
4a. Pengertian Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan
supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan dapat diartikan sesuatu yang
diinginkan dapat terjadi. Yang dapat disimpulkan harapan itu menyangkut
permasalahan masa depan.
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa
harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal
sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan – pesan kepada ahli
warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman,
lingkungan hidup dan kemampuan masing – masing. Misalnya, Budi hanya mampu
membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang
yang mempunyai harapan yang berlebihan terkadang akan berakibat menjadi
tertawaan orang banyak seperti pribahasa “Si pungguk merindukan bulan”,
walaupun tidak ada yang tidak mungkin didunia ini bila Tuhan berkehandak.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada
diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat
terwujud, maka diperlukan usaha dengan sungguh – sungguh, berdoa dan pada
akhirnya bertawakal agar harapan itu dapat terwujud.
4a. Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan ?
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap
lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu interaksi hidup, yakni ditengah
suatu keluarga atau sebagai anggota masyarakat. Tidak ada satu manusiapun yang
luput dari interaksi hidup. Ditengah – tengah yang lainnya, seseorang dapat
hidup dan berkembang baik fisik / jasmani maupun mental / spiritualnya. Ada dua
hal yang mendorong orang hidup berinteraksi dengan manusia lain, yakni dorongan
kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Dorongan kodrat, ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah
yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.
Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan
dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kebutuhan hidup, sudah kodratnya bahwa manusia
mempunyai bermacam – macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis
besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan
manusia atau kebutuhan manuis itu ialah :
a) Kelangsungan
hidup (survival)
b) Keamanan
(safety)
c) Hak dan
kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d) Diakui
linkungan (status)
e) Perwujudan
cita – cita (self actualization)
4b. PENGERTIAN DOA
Menurut bahasa do'a berasal dari kata "da'a"
artinya memanggil. Sedangkan menurut istilah syara' do'a berarti "Memohon
sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang
memudharatkan.
Adapun lafadz do'a yang ada dalam al Qur'an bisa bermakna
sebagai berikut:
1. Ibadah, seperti firman Allah: Dan janganlah kamu
menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak memberi madharat
kepadamu selain Allah, sebab jika kamu berbuat demikian make, kamu termasuk
orang-orang yang zhalim. (Yunus: 106).
2. Perkataan atau Keluhan. Seperti pada firman Allah: Maka
tetaplah demikian keluhan mereka, sehingga kami jadikan mereka sebagai tanaman
yang telah dituai, yang tidak dapat hidup lagi. (al Anbiya: 15).
3. Panggilan atau seruan. Allah berfirman: Maka kamu tidak
akan sanggup menjadikan orang- orang yang mati itu dapat mendengar, dan
menjadikan orang-orang yang tuli dapat mendengar seruan, apabila mereka itu
berpaling ke belakang. (ar- Rum: 52)
4. Meminta pertolongan. Allah berfirman: Dan jika kamu
(tetap) dalam keraguan tentang at Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami
(Muhammad) buatlah satu surat yang semisal at Qur'an itu dan ajaklah
penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. (al Baqarah:
23).
5. Permohonan. Seperti firman Allah: Dan orang-orang yang
berada dalam neraka berkata kepada penjagapenjaga jahannam: "Mohonkanlah
kepada Tuhanmu supaya Dia meringankan azab dari kami barang sehari." (al
Mukmin: 49).
Macam-Macam Do’a
Syeikh Abdurrahman bin Sa'diy berkata: "Setiap perintah
di dalam al Qur'an dan larangan berdo'a kepada selain Allah, meliputi do'a
masalah (permintaan) dan do'a ibadah." 2
Adapun perbedaan antara kedua macam do'a tersebut adalah:
Do'a masalah (permintaan) adalah: Meminta untuk diberikan
manfaat dan dicegah dari kemudharatan, atau sesuatu yang sifatnya permintaan.
Dan ini dibagi menjadi tiga:
a) Permintaan yang ditujukan kepada Allah semata dan ini
(termasuk tauhid dan berpahala. -red. vbaitullah)
b) Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah, padahal
dia tidak mampu memenuhi dan memberikan permintaannya. Seperti meminta kepada
kuburan, pohon-pohon besar atau tempat-tempat keramat. Dan ini termasuk syirik
dan dosa besar.
c) Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah pada
hal-hal yang bisa dipenuhi dan bisa dilakukan, seperti meminta prang lain, yang
masih hidup untuk memindahkan atau membawakan barangnya dan ini hukumnya boleh.
Do'a Ibadah maksudnya Semua bentuk ibadah atau ketaatan yang
diberikan kepada Allah balk lahiriah maupun batiniah, karena pada hakikatnya
semua bentuk ibadah misalnya shalat, puasa, Haji dan sebagainya, tujuan
utamanya adalah untuk mendapatkan ridha Allah dan dijauhkan dari azab-Nya.
3c. Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau
meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal – hal yang berhubungan dengan
pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada beberapa kalimat yang dapat kita
perhatikan :
Ia tidak percaya pada diri sendiri.
Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu, berita itu kurang
dapat dipercaya.
Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah.
Kita harus percaya akan nasehat – nasehat yang berasal dari
Al-qur’an.
Dengan contoh berbagai kalimat diatas maka dapat ditarik
kesimpulan, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran.
3d. Berbagai Kepercayaan Dan Usaha Meningkatkannya
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Kepercayaan itu dapat
dibedakan atas :
• Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi
manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha
Esa Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang,
dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
• Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada
saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu
sudah tentu percaya ternadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata
hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya
karna ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji sesuatu hams dipenuhi, meskipun
janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain.
• Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika, filsafat
tingkah laku karya Prof.Ir, Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan
langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah
pemilik kedaulatan sejati, Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban
kewibawaan, terutama pengemban tertinggi, yaitu raja, langsung dikaruniai
kewibawaan oleh Tuhan, sebab langsung dipilih oleh Tuhan pula (kerajaan)
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari
rakyat, (kewibawaan pun milik rakyat. Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma
pada negara. Satu-satunya realitas adalah negara). Manusia sebagai seorang
(individu) tak berarti. Orang. mempunyai arti hanya dalam masyarakat, negara.
Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada
negara, negara demikian itu disebut negara totaliter. satu-satunya yang
mempunyai hak ialah negara; manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya
mempunyai kewajiban (negara diktator)
Jelaslah bagi kita, baik teori atau pandangan teokratis
ataupun demokratis negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber
kebenaran. Karena itu wajarlah kalau manusia sebagai warga negara percaya
kepada negara/pemerintah.
• Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting,
karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh
Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan
itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa
manusia dengan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat
itu tidak mempunyai kepercayaan kepada Tuhannya, sebab tidak ada tali
penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya. Oleh karcna itu jika manusia
berusaha agar mendapat pertolongan dari padanya, manusia harus percaya kepada
Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan
akan adanya zat yang maha tinggi yang menciptakan alam semesta seisinya
merupakan
konsekuensinya tiap-tiap umat beragama dalam melakukan
pemujaan kepada zat tersebut.
Usaha-usaha Meningkatkan Percaya pada Tuhan
Usaha itu antara lain:
• Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan
ibadah.
• Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
• Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan
jalan suka menolong, dermawan, dan
sebagainya.
• mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
• menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan
sebagainya.
Sumber :
http://amrozi-gitz.blogspot.com/2012/06/manusia-dan-harapan.html
http://sahat1ka43.blogspot.com/2012/07/manusia-dan-harapan.html
http://harapansatria.blogspot.com/2008/05/pengertian-doa.html
http://rulrul.wordpress.com/2011/03/16/rangkuman-ibd-manusia-dan-harapan/
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/)
http://id.wikipedia.org/wiki/Ideologi
http://pebyword.wordpress.com/2012/06/03/pengertian-dan-macam-macam-tanggung-jawab-manusia-dan-tanggung-jawab/
http://arhaadesin.blogspot.com/2012/06/pengertian-cita-cita.html
http://jiwareformasi.blogspot.com/2012/06/pengertian-kebajikan.html
http://efendiyusuf-lifestoryefendiyusuf.blogspot.com/2012/05/tugas-ilmu-budaya-dasar.html
http://franshohoku.wordpress.com/2010/04/26/bab-8-manusia-dan-pandangan-hidupnya/
Komentar
Posting Komentar